Pramuka merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang sangat penting dalam membentuk karakter santri di pesantren. Peran Pramuka pesantren dalam membentuk karakter santri yang berkualitas tidak bisa dianggap remeh. Pramuka tidak hanya sekadar kegiatan rutin, melainkan juga sebagai sarana pendidikan karakter yang sangat efektif.
Menurut KH. Said Aqil Siradj, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Pramuka dapat membentuk karakter santri menjadi lebih mandiri, disiplin, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. “Pramuka merupakan wadah yang sangat baik untuk melatih kepribadian santri. Dengan mengikuti kegiatan Pramuka, santri dapat belajar tentang kejujuran, keberanian, dan tanggung jawab,” ujar KH. Said Aqil Siradj.
Selain itu, Pramuka juga mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas. Dalam kegiatan Pramuka, santri diajarkan untuk bekerja sama dalam tim, saling membantu sesama, dan menghargai perbedaan. Hal ini akan membentuk sikap toleransi dan persaudaraan di antara santri, sehingga menciptakan lingkungan pesantren yang harmonis dan penuh kasih sayang.
Menurut DR. H. Din Syamsuddin, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pramuka pesantren juga dapat mengasah keterampilan praktis santri, seperti kemampuan bertahan di alam bebas, keterampilan survival, dan kecakapan dalam menghadapi berbagai situasi darurat. “Pramuka mengajarkan santri untuk mandiri, kreatif, dan memiliki inisiatif dalam mengatasi masalah sehari-hari,” ujar DR. H. Din Syamsuddin.
Dengan demikian, Pramuka pesantren memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter santri yang berkualitas. Melalui kegiatan Pramuka, santri dapat belajar banyak hal positif yang akan membantu mereka menjadi pribadi yang tangguh, berani, dan bertanggung jawab. Sehingga, pesantren tidak hanya menjadi tempat untuk belajar agama, tetapi juga sebagai tempat untuk membentuk generasi muda yang berakhlak mulia dan siap menghadapi tantangan dunia modern.